MBAAKK… OOGGHH… AKU MUNCRAT MBAAKK…” aku berteriak.“Hmm.. Bokep Indonesia kamu ngaceng terus ya.. Rupanya Mbak Aufa sedang baca novel sambil tiduran. malu.. Maklum, aku sudah berkeluarga dan punya seorang anak, tetapi mereka kutinggalkan di kampung karena istriku punya usaha dagang di sana.Tapi lama kelamaan semua itu membuatku bosan. Rupanya, tensinya sudah mulai menurun.Akhirnya aku main PS di ruang tengah. Seolah mimpi, aku merasa “itong”-ku seperti lagi keenakan. dan ssrr… ceerr.. ayo sayg.. Aku merasakan pantatnya sedikit tersentak. Lagian sampe rumahnya terlalu malem”, begitu alasan mbak Aufa. birahiku pun timbul..Perlahan, kubelai paha itu.. Mbak tau kok perubahan kamu di kereta. malu.. harus kuapakan.. Paham?!” bentak Mbak Lisa.“Iya, Mbak. aku juga..” balasku.“Aku juga makasih boleh menikmati tubuh Mbak. Maklum, lama sekali tidak jumpa.Hari Jumat minggu berikutnya aku ditelepon Mas Aris untuk memastikan bahwa aku jadi menginap di rumahnya.
