Jadi sehaluan kan sama rumahmu?”“Oh ya? Saya pun bawa mobil, tau lah rasanya gimana kayak mbak gini.” Balasku tenang. Bokep Indonesia Ditambah aku memang orang keyakinan Pak Alvin.Selesai ku antarkan Pak Alvin yang separuh mabuk karena berfoya-foya di klub malam, ku balap kendaraan dengan kecepatan sedang mengarah ke tol dari arah Pondok Indah. Aku juga bangkit dari kasur, mengarah ke pintu dan membukanya. Shan, udah nyaris pagi. Gisell juga merubah goyangan pinggulnya, kali ini naik turun dengan frekuensi yang tidak terlampau cepat. Ganti ganti gaya pula. Dengan perlahan ku tarik kondom supaya tidak terdapat cairan kenikmatanku yang tumpah.“Kamu gila…” Bisik Gisell. Wanita itu meraih ponselku dan memungut sepucuk kartu nama dari dompetnya. Gisell berdiri di depan kamarku, mengenakan piyama tipis dengan rambut yang terikat.“Aku gak dapat tidur…” Ucapnya manja. “Iya sama-sama, Sell. Rupanya Gisell juga orgasme, empat kali ia menjangkau puncak, ku yakin telah tak berdaya lagi tubuhnya.Gisell juga menjatuhkan dirinya ke sampingku.
