Perlahan aku menuju dapur, namun begitu akan memasuki ruang tengah, ada suara-suara yang tak asing lagi di telingaku dari ruang keluarga. Bokep Barat Ntar siapa yang kuat nyetir?” mas Tomy menjawab. Aku tersedak, sebagian tertelan. Aku lemah. Aku begitu liar, rasioku hilang. “Jam tujuh lewat” kataku langsung memberikannya handuk. Mbak Sally gak berhenti di sana, tangannya terus bergerilya sehingga dalam sekejap rok dan kaosku sudah terbuka. Ingin sekali aku berteriak, namun suaraku tertahan oleh ganasnya serangan mbak Sally di mulutku. Usia mereka tak jauh berbeda dengan kami. Dalam dekapan tiga pasang tangan, aku orgasme beruntun. Aku ingin berteriak, namun sekali lagi mulutku tersumbat oleh kemaluan mas Tomy. Dalam erangan puncakku, mas Tomy memuntahkan laharnya dalam mulutku. Ia nonton bersama kedua tamu kami. Dugaanku benar! Aku terdampar di pantai kenikmatan yang tak pernah kucapai. Dalam puncak kenikmatanku, suamiku mengganti posisi mas Tomy, dan dengan rakusnya dia mencium dan menjilat seluruh pantatku. Sebut saja namanya Sally, sedangkan suaminya bernama Tomy. Aku sekali lagi berusaha untuk tampil biasa-biasa saja.
