ujarnya merajuk.Saat kusorongkan Penis menuju memeknya, ia melenguh lagi.Ah.. Mobil melaju. Bokep Jepang Hap.Mau pijit lagi..? Wajahku merah padam. meloncat begitu saja katakata itu.Aq belum pernah berani bicara begini, di angkot dengan seorang wanita, separuh baya lagi. Ah masa bodo. Aq tahu di mana ruangannya. Tapi ia masih berjongkok di bawahku.Yg ini atau yg itu..? Ia membuncah ketika aq melumat klitorisnya. Ke mana ia? Aq langsung memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomornomornya. Lalu pijitan turun ke bawah. Aq masih termangu. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Toh masih ada hari esok.Aq bergegas naik angkot yg melintas. Aq tdk tahan. Wajahku merah padam. Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku. Satu dua, satu dua. Ada cairan putih di celana dalamku.Di kantor, aq masih terbayangbayang wanita yg di lehernya ada keringat. Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Siapa Mbak..? Angin menerobos dari jendela.
