Setelah membereskan barang bawaan, kami menyantap makan siang, lalu ngobrol-ngobrol dan istirahat. Link Bokep Event menarik itu tidak dilewatkan Indah dengan kamera-HP nya.Kiki terengah-engah melayani penis super Muklas, sepertinya dia sudah tidak peduli keadaan sekitarnya, rasa malunya hilang digantikan dengan hasrat yang besar untuk menyelesaikan gairahnya. Akhirnya setelah mandi bersih-bersih kami bertiga mencari udara segar dengan berjalan-jalan di kompleks sekalian makan siang di sebuah restoran di daerah itu. Aku semakin dalam mencucukkan jariku ke dalam vaginaku saking terangsangnya, sampai-sampai cairanku mulai meleleh membasahi selangkangan dan jari-jariku.Bosan dengan gaya berpangkuan, Muklas berbaring telentang dan membiarkan Kiki bergoyang di atas penisnya. Walaupun masih lemas dia mulai menggoyangkan pantatnya mengikuti kocokan Muklas. Aku lalu menghampiri Pak Imam dan Kiki untuk bergabung dalam kenikmatan ini. Tangannya mendarat di payudara kiriku dan meremasnya dengan lembut sambil sesekali memelintirnya. “Tengan neng ga usah buru-buru, masih pagi kok, ini cuma sebentar aja kok” tanggap Pak Imam dengan terengah-engahAkhirnya setelah 15 menitan Pak Imam melepas penisnya dan memanggilku untuk bergabung dengan Indah menjilatinya.
