Dia langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan batang gedenya ke arah meqiku. Puncak kenikmatan diikuti semburan mani yang kuat di dalam meqiku, menyembur berulang kali. Bokeb “Aarrgghh..!” rintihku ketika merasakan batangnya makin kuat menekan pantatku. “Gak mampu bayar supir pa gak mo ketauan yang dirumah”. Tapi ketika berdiri, kedua lututku terasa goyah. “Belon pernah om”. Sesaat dia menurunkan gerakannya, tapi saat itu dibaliknya tubuhku hingga aku di atas tubuhnya. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur. Tak kuat aku meneruskannya. Si om kemudian ngajakin aku turun ketika lagunya slow. “Kok sendiri, blon nikah? Tubuhnya bergetar menahan nikmat ketika aku menjilati kepala batangnya. Sengaja kalo aku lewat mejanya aku menatap matanya sambil tersenyum, tu bapak juga senyum2 memandangiku. Dia terus memainkan batangnya dan kali ini dia ikut menggelepar, wajahnya menengadah. Dan kuraih batangnya. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur.
