Kulangkahkan kakiku ke ruang tengah. Muluntuku pun mulai menghisap gundukan indah Mbak Titis. Bokep India Mbak Titis terus menerus meracau. Nikmat banget. Tangan kananku yang bebas kuarahkan ke lubang anusnya. Entah keberanian dari mana yang mendorong wajahku sehingga bibirku mengecup lembut bibir Mbak Titis. “ouhh…hss…mas…”
aku segera menarik penisku pelan sampai tersisa kepalanya dalam vaginanya. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap cemas. Jembutnya lebat sekali dan baunya wangi. Kukocok-kocok pelan penisku sambil membayangkan payudara kecil Ibu Titis. Kulirik jam tanganku, masih jam 11. Oughhh… Mbak Titis melenguh panjang menerima perlakuanku yang tiba2. Posisi tubuhnya membungkuk di depanku. “Mas, enak banget”, tambahnya lagi. Bete juga nungguin ampe tengah malem kalo ga ngapa-ngapain. Posisi tubuhnya membungkuk di depanku. Tinggi kira-kira 170cm, berat 50kg. Mbak Titis semakin mendesis tidak karuan.
