Aku kembali pada posisi semula. Putingnya kupegang dengan lembut. Bokeb Silvia terlihat lemas lalu tertidur. Lama juga Silvia menahan lampiasan nafsuku kali ini. Bulu kemaluan Silvia yang lembab dan melekat berserakan di sekitar vaginanya. Indah sekali kupandang di celah pahanya. Awalnya saya membelai rambut Silvia dan mencium bibirnya. Begitu lama hingga terasa penisku kembali normal. Seketika itu aku lari mencari taksi tersebut.Begitu aku membuka pintu taksi, Oh.. Tangannya mengocok terus penisku. Kutekan punggungku ke depan. Kami sama-sama hanyut dibuai kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding. Terasa memang sempit. Hanya sebagian penisku yang masuk. Mataku terpejam rapat seolah tidak ada tenaga untuk membukanya. Tangannya mengocok terus penisku. Tenang. Aku tak peduli bau khas dari liang kemaluan Silvia memenuhi relung hidungku. Nafsu syahwatku kembali sangat terangsang. Memang inilah pertama kalinya aku melakukan senggama dengan orang lain selain istriku.
