store di mall itu. Mbak Mira mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak
pernah lepas dari bibirnya. Bokep Live Mbak Mira membuka mata, kemudian bangun dari
sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku.“Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil
berbisik. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di
dadaku. Nggak berani terus-terang mandang langsung?” Aku berpikir sejenak mencerna
maksud pertanyaan Mbak Mira itu. Desisan Mbak Mira makin panjang, dan sempat ku
lirik matanya masih terpejam. Sementara lidahnya beraksi di sana, tangan kanannya mengusap-usap
kepala rudalku dengan lembut. Aku tidak sabar menghadapi aksi Mbak Mira yang menurutku terlalu
pelahan itu, mulai kusodok-sodokkan rudalku dari bawah dengan cukup cepat. Sama sepertiku, hanya beda level. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan dimaksudkan sebagai regenerasi dan
anak-anak kelas 3 sudah tidak boleh lagi dipilih jadi pengurus, kecuali
beberapa orang pengurus inti yang bakalan “naik pangkat” jadi penasihat.Usai rapat, aku bergegas mau langsung pulang, soalnya sorenya ada acara rutin
bulanan: pulang ke rumah orang tua di kampung.
>