“Belum ambil air putih nih..“, tak ada maksud apa-apa dengan suara air tersebut. Bokep Montok ”Nggak Pak..bener. Aku menengok ke belakang tubuhnya. “Oo..ya“, jawabku.Tak berapa lama mereka telah berangkat. Lalu tangan kiriku meraih kepalanya dan kucium dalam-dalam. Terus waktu Bapak kencing tadi kan lupa nutup pintu..keliatan burung Bapak yang agak gede pas keluar dari celana”. Kalo di sini ya habis kamu mandi”. Bentar..ambil sandal dulu”. Tina agak malu rupanya, tetapi ada sedikit senyum di sana. Matanya memohon. Nggak saya laporin ke Bapak sama Ibu”, Tina tahu keraguanku.”Jangan ah..nanti kalo ada yang tau bisa rame”, jawabku. ”Atau..Bapak yang masuk pukul kecoaknya..mumpung masih ada”, lanjutnya. Tina merundukkan tubuhnya lalu tangan kirinya memegang penis dan menciumnya. Kugosok dan kuremas sedikit keras dua gunungnya. Sabun yang sedikit basah berpindah dan tangan kami mau tidak mau bersentuhan. Mata Tina sedikit membesar. Bibirnya mendesah dan “ohh..hhmm“. oohh…hhmmppffftt..”, erang Tina berulang.
