Aku pun segera menuju ke rumahku yang terletak di samping pabrik, dibatasi dua buah gerbang kayu. Bokep Family Sebenarnya menurut rencana harusnya besok bisa mulai, tapi karena Mita meng-SMS bilang bahwa ada tugas kuliah yang harus diselesaikan, terpaksa acara ditunda besok lusa. Sambil menikmati liveshow dan sepongan, tanganku memijati payudaranya dan menelusuri lekuk-lekuk tubuhnya. Sementara di kiri dan kanannya kedua orang itu tak pernah berhenti menggerayangi tubuhnya. “Ooohh…isep Neng…iseepp !!” tiba-tiba Mang Nurdin mendesah panjang dan makin menekan kepala Mita ke selangkangannya. Hhmm…siapa ya, Sandra atau para bawahanku ? Mereka tertawa-tawa sambil mengeluarkan komentar jorok bagaikan gerombolan serigala melolong-lolong sebelum menyantap mangsanya. Sarah memeluk erat-erat kepala Mang Obar yang sedang mengenyot payudaranya. Rontaan Sandra semakin lemah, dia sudah pasrah bahkan hanyut menikmati ulah mereka. Terbayang-bayang dalam pikiranku dimana cewek putih cantik, sexy, dan imut dikerjai
oleh cowok-cowok kasar, tua, hitam, dan jelek yang statusnya lebih rendah darinya, sungguh suatu kekontrasan seks yang menggairahkan.
>