Baru beberapa hari kemudian amarah papa luluh dan mulai menerimaku yang bagaimanapun juga putri semata wayangnya. Bokep Viral Terbaru Jarinya membuka resleting rokku lalu menariknya hingga lepas bersamaan dengan celana dalamku. Setelah melepaskan jarinya, kami kembali bercumbu panas, kami saling mengulum bibir masing-masing, lidah kami terus mengadu lincah. Aku pun menjerit sampai akhirnya kusadari air mataku meleleh karena rasa nyeri yang kuterima, gila juga nih satpam suka main yang aneh-aneh gini ternyata. “Huh…pukimai ini nyamuk…” umpatnya dalam bahasa daerahnya, “Non Devi, kita pindah ke pos saja yuk, di sana ada obat nyamuk bakar, ini daritadi nyamuk ngung…ngung…ngungg…terus ini!” ia mengajakku pindah tempat, memang disini cukup banyak nyamuk sih, beberapa kali aku mendengar dengungannya melintas dekat telingaku. Jujur, aku memang iri pada adegan panas Pak Hendro dan Eva tadi dan ingin juga merasakannya, mungkin itu yang membuatku tak melarikan diri padahal kesempatan ada. Tangannya segera kembali menggerayangi kedua payudaraku, yang satu lagi mengelusi paha dan pantatku. Kulihat ia mengambil kunci, lalu berkata.. Tubuhku bergetar menahan gairah. “Emmh…jangan Pak!” tak kusadari
