Ia hanya mengangguk pelan.“Makasih ya, Mas…” Ujarnya saat ku berlalu menuju mobil untuk mengambil handphone ku.“Ini Mbak…” Kataku sambil menyerahkan handphone bututku yang bahkan tidak memiliki kamera tersebut.Wanita tersebut meraih ponselku dan mengambil sepucuk kartu nama dari dompetnya. Selesai ku antarkan Pak rakka yang setengah mabuk karena bersenang-senang di klub malam, ku pacu kendaraan dengan kecepatan sedang menuju tol dari arah Pondok Indah. Bokeb “Saya pinjamkan handphone untuk menelpon asuransi atau tukang derek saja ya, mbak. Terasa hangat, licin dan kuat menghisap penisku. Batrenya abis…” Jawabnya memelas. Bikin perasaan makin gak karuan…” Jelasnya.“Banyak bersabar kalau gitu, mungkin emang lagi banyak cobaannya. Ia hanya mengangguk pelan.“Makasih ya, Mas…” Ujarnya saat ku berlalu menuju mobil untuk mengambil handphone ku.“Ini Mbak…” Kataku sambil menyerahkan handphone bututku yang bahkan tidak memiliki kamera tersebut.Wanita tersebut meraih ponselku dan mengambil sepucuk kartu nama dari dompetnya. Mungkin sekitar 30 tahunan.“Oh, maaf mbak gak liat, kirain cowok, hehehe…” Balasku untuk memecah kekakuan.
