Tangannya yang kecil mungil itu akhirnya menarik batang kemaluanku dan membimbingnya untuk memasuki lubang kewanitaannya.“Bles… sss… sek!” Batangku sudah seratus persen tertanam di lubang surganya. Bokep Tobrut Dia tersenyum padaku dan memelukku, dia menaruh kepalanya di dadaku. Dia mulai membelai pahaku dan sedikit mempermainkan selangkanganku. Aku malu, malu setengah mati.“Tenang, itu biasa kok.”Senyumnya membuat rasa maluku hilang, senyum dari wajah sang bidadari itu membuat keberanianku muncul, “Ya aku berani, aku nekat!”Aku menarik kepalanya dan membalikkan tubuhku, sehingga aku berada tepat di atasnya. Dia melakukan gerakan seolah sedang mencari pakaian di tumpukan bajunya yang tersusun rapih di dalam lemari.“Aku tidak bisa menemukan baju baruku, kemana ya?” Aku hanya terdiam pura-pura menonton TV, tapi pikiranku tertuju kepada belahan pantat yang hanya tertutup kain tipis. Akhirnya dia mengenakan gaun tidur berwarna pink yang sangat tipis, Lalu dia menghampiriku, dan kami berdua duduk berhadapan.“Kamu kenapa, kok pucat”, aku terdiam.“Kamu takut ya?” Aku tetap terdiam.“Aku tau kamu suka aku.” Aku terdiam.“Hey, ngomong dong.” Aku tetap terdiam.Dalam kediamanku selama itu aku menyimpan sesuatu di




















