Dan sejak itu pemandangan sekilas itu selalu menjadi obsesiku. Kupandang Tante Ratih yang tergolek miring disampingku. Bokep Brazzers “Kok tidak kamu habiskan Dit?” tanyanya. Dan aku tidak lagi melakukan penjajakan. Aku bisa tak mampu berpikir apa-apa lagi kalau gadis dan perempuan cantik itu lewat di depanku. Paling mudah kalau mereka main catur di rumahku. Dengan hanya berbalut handuk Tante keluar dari kamar mandi. Terkadang dia nonton di rumah kami kalau suaminya lagi ke kota lain untuk urusan bisnesnya. “Ya saya tidur di bawah”, kataku. Aku berbaring miring membelakangi dia. Ya dia. “Seandainya kau tahu betapa ******-ku lebih keras lagi sekarang ini,” kataku dalam hati. “Maafkan Tante”, bisikku di telinganya. Kujelajahi sampai dua pertiga lapangan sambil mengarak dan mendrible bola, sementara Tante merapatkan pertahanan menunggu serangan sembari melayani dan menghalau tusukan-tusukanku yang mengarah ke jaring gawangnya. “
Aku terkesiap. Laki-laki loyo. Dan kupurukkan seluruh batangku sampai ujung kepada penisku menyentuh sesuatu di dasar rahim Tante. Aku hampir-hampir tak percaya dia mengatakan itu. Akhirnya kami berdua berbaring berjajar di tempat tidur.




















