Seperti biasa, aku langsung melepas piyamaku. Setelah selesai akupun berkata padanya, “Maaf ya, tante lupa kunci pintu”. Bokepindo Vina langsung menyambutku, tapi dengan tatapan heran. Dia mulai memegang bulu kemaluanku. Di depanku aku melihat kerumunan anak SMP yang baru pulang sekolah, aku lalu meminggirkan mobilku untuk bertanya pada salah satu dari antara mereka. J…ku (nanti dikira dapet sponsor), aku segera melaju ke arah tol menuju B. Akupun menutup pintu tanpa kukunci, toh tidak ada siapa-siapa selain kami berlima dirumah ini. Dia mulai memasukkan jari tengahnya kedalan vaginaku sambil terus menggosok-gosoknya. “Jilatin yang ini Riz”, kataku sambil menunjukkan letak klitoris. Aku pun menuju kamarku, ketika baru teringat bahwa aku lupa membawa tas yang berisi pakaian. “Riz, tante bisa minta tolong lagi ga?”, pertanyaanku menghentikan langkahnya.
