Dalam pembicaraan telepon, ia memang sering mengeluarkan rayuan buaya darat kepadaku namun tetap ia menjadi kawan bicara yg enak.Ia berusaha mengajakku makan siang dgn semangat 45. Bokep SMA Akhirnya kita pun menjadi akrab. Begitu juga selangkanganku dan mulutku.Waktu melewati meja kasir rasanya aku malu juga. Mereka ternyata adalah kawan-kawan yg nyaman diajak bicara. Mungkin ia bisa mengendus baunya atau malah mungkin ia sedang membaygkan kejadian yg baru saja kualami. Berarti empat jam telah kita berada di dalamnya karena kita masuk pada pukul satu siang. Tak ada satu pun di antara kita yg saling bercakap. begitu semangatnya menyetubuhiku.Mmmmphh, aghhh. Tanganku sama sekali tidak berusaha melepaskan tangan randi yg terus menggeraygi buah dadaku yg kini terbuka lebar“Mmmhhh..” rintihku penuh kenikmatan. Kita makan dgn ramainya sambil berkaraoke. Akhirnya kita pun menjadi akrab. Aku menikah setelah berhasil meraih gelar kesarjanaanku di kota Semarang.Pasanganku normal-normal saja, demikian juga dgn hubungan seksku.
