Dia lalu turun dari mobil dan aku segera pulang kerumah. Meli diam saja, lalu dia menyahut, “Ga usah deh, Jim. Bokep Mom Rahmat masih tetap tidur di lantai kamar, berharap bisa segera memulihkan tenaganya. Situ kan udah pengalaman.”, ujarnya enteng. Dia lalu mendekat dan mencium habis seluruh belahan payudara Meli. Aku juga nanti lapor gitu.”. Cuman sekedar friend aja. Setelah puas, Abdul lalu melepaskan pelukan dan ciumannya, mencabut penisnya dan merebahkan tubuhnya keranjang, melepaskan kepenatan tubuhnya.Tak lama kemudian, Abdul dan Didik segera berpakaian, membiarkan Meli bugil diatas ranjang, kelelahan dan penuh keringat.“Makasih non. Pelan2 dipegangnya tangan kanan Meli. Tiba-tiba Didik dengan keras menghantamkan tinjunya ke kursi sehingga membuat kagetseluruh isi kamar. Hm, supirnya ternyata ngebut. Hm…“Apa kamu masih perawan?”, tanya Didik dengan tegas. Hm…Entah berapa lama kemudian, dia kembali terbangun dari tidurnya. Kaki aku kram, sehabis senam kemarin.”, ujarnya singkat. Meli langsung menatap Didik seakang tidak percaya. Didik merem-melek merasakan
sensasi kenikmatan yang luar biasa. Tak seorangpun berbicara. Bagi2.”. “Hm, masih pukul 3 sore.”, pikirnya.
