“Saya kecil di Medan, tapi sudah pindah sini sejak kuliah S1 dulu. Bokep Ojol Saya mau masuk dulu sebentar” kata Bu Chintya sambil menengok kearah jam yang tergantung disudut ruangan “eh, sudah malam Bu. Namun aku masih bisa berpikir sehat. biar puas sekalian.Kamu ini bikin aku merasa tua saja” jawab Bu Chintya ketus sambil tetap tertawa ringan “OK deh mbak, saya panggil cinta… Ngomong-ngomong, kalau saya disini, nggak ada yang marah apa mbak,, eh, cin?” “maksudmu, kamu bertanya apa aku tidak punya pacar,, begitu?” ujarnya sambil berbalik menghadap kearahku. Merasa sudah menguasai keadaan, aku mulai memainkan ritme permainan. Aku sendiri tidak bisa banyak bergerak dengan kedua tangan yang terikat erat diatas kepala, sedangkan tampaknya bibir maut itu akan kembali mengeksekusi titik-titik lemahku. Bagian pangkal paha itu terihat sebagai bagian segitiga yang ditumbuhi dengan bulu-bulu lembut. Sebuah pemandangan yang terindah yang pernah kulihat. Begitulah pikiranku muluk-muluk, dan ternyata hujan tak kunjung reda. Itu juga kalau kamu SMUnya lancar.” “eh, saya SMUnya malah cuma 2 tahun bu”, jawabku berkelakar “jangan
