Tidak cukup keras memang, namun cukup membuat Dokter S menggelinjang sambil meringis-ringis. Baru sekarang saya pernah melihat payudara sebesar ini. Bokep JAV Saya.. Saya menggeleng.“Sekarang coba kamu tarik nafas lalu hembuskan, begitu berulang-ulang ya.” Dengan stetoskopnya, Dokter S memeriksa tubuh saya. Saya rasakan batang kemaluan saya mulai bangkit kembali menyaksikan pemandangan yang teramat indah ini.Dokter S kembali menghampiri saya. Tidak cukup keras memang, namun cukup membuat Dokter S menggelinjang sambil meringis-ringis. Aah, luluhlah hati saya karena senyumannya ini yang semakin membuatnya cantik.“Oke, sekarang coba kamu buka kaos kamu dan berbaring di sana”, kata sang dokter sambil menunjuk ke arah tempat tidur yang ada di sudut ruang periksa tersebut.Saya pun menurut. Dokter S adalah wanita yang kedua yang pernah saya isap-isap payudaranya, tentu saja setelah ibu saya saat saya masih kecil.“Uuuhh.. Mana cantik dan molek lagi! Ouuhh..” Saya dan Dokter S sama-sama menjerit keras.
