“Enggak …! Bokep Hot “Masalah apa ?”,
“Sinta…!”,
“Oh…!”, aku mengangguk perlahan. Tapi lumayan enak. Kak Dewi terdiam. Namun tak urung ia mendekatiku, dan menerima gagang telepon yang kusodorkan. Kudengar kak Dewi berbicara, rupanya temennya si Sinta brengsek itu udah mau datang. Cratt cratt…..Aku terkapar diatas tubuh kak Dewi. “Nih buruan, sarapan dulu !”, kak Dewi yang kemudian menyuruhku sarapan, sementara mereka sendiri telah selesai. Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”. Kak Dewi hanya berbaring aja. Namun tiba-tiba terlintas dibenakku, “kok sesore ini kak Dewi sudah tidur ?”, lalu setengah iseng perlahan aku mencoba mengintip kak Dewi didalam kamar melalui lubang kunci. Kak Sinta nampak lebih terampil dari kak Dewi, hampir setiap inci tubuh kak Dewi dijilati dan dikecupnya. Akupun menyerah, kukembalikan channel ke TransTV. Napasku tercekat manakala menyadari tatapan kak Dewi ke atas tempat tidur, celana dalam ka Dewi, langerie kak Dewi, bantal guling, dan celana dalamku yang tak sempat kupakai atau kusembunyikan.
>