Fanny hanya pasrah dengan tangan tetap terikat dan malahan sepertinya mulai merasakan kenikmatan yang belum pernah dirasakannya.“emmhhh…sshhhh..hhmmmpp…” desahan fanny merdu mulai terdengar di tengah percabulan paksa ini, mengisi ruang kamar milik orang tuanya.“slurrpp..cup..cup…slurrpp” bunyi dari mulutku yang rakus menghisap hisap puting payudaranya..“enak kan cantik…gimana tetekmu ini sudah tidak sakit lagi kan, malahan enak kan?” tantangku…
“engg…Gakk…!..ehmmm mmhhh…gaaa…”
“mmhhh….stopp…jan..gaan…berhentiiii…payudara akuuu…mmhhh hahh hahh..”
“ahhh…hmmm..sshhh…mmmmhhh..ehhh…mmhh”
“sthhoppp…shhhhopp…mmmhh…!” “jhhangaaannn ehh..shh…heeenttii… payu…daraaahh…shhttopp..ahhh..ahhh..shhh” kugigit ringan agar ia tidak menceracau lagi,tidak jelas apa yang ia minta di tengah nikmat dan keinginannya untuk menyudahi percabulan ini, yang jelas hatinya menolak keras tetapi tubuh dan otaknya sudah semakin tergoda dengan kenikmatan cabul ini. Bokep Live Di kompleks perumahan ini, aku satu-satunya tukang sampah yang dapat memasuki perumahan ini, itu dikarenakan aku kenal dengan beberapa satpam di perumahan ini mereka dulu bekerja sama dengan aku ketika menjadi kuli bangunan mereka yang meminta kepada atasan mereka untuk dapat tetap mempertahankan aku walaupun hanya menjadi tukang sampah, “hahaha sial memang…!” tertawa aku memikirkan mereka, sungguh nasib mereka lebih bagus dari aku, karena mereka kelihatan lebih
>