Tina merundukkan tubuhnya lalu tangan kirinya memegang penis dan menciumnya. Lalu tangan kiriku meraih kepalanya dan kucium dalam-dalam. Bokep Colmek Penisku sebisa mungkin kutahan tidak mengembang. ”Iyyyaa..Pppaakkk..aaayyyoo Pppaakk..”, rintihnya makin kencang. Ikat rambutnya aku lepas sehingga dirinya terlihat makin seksi kala menggeliat-geliat dan rambutnya tergerai ke sana kemari. ”Saya yang terima kasih Pak. ”Bbuurrruunnggg Bbbaapppakk jjjuugggaaa”. ”Panjang ya Pak”, tanya Tina. Sudah lama saya pingin tapi sama orang nggak kenal kan nggak mungkin Pak, Tina menjawab dan mencium bibirku pula.Kubelai-belai kepalanya, ”kok bisa kamu pingin ngajak main sama aku ? Tina mulai membuka mulut, sedikit demi sedikit penisku memasuki mulutnya. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyum juga.Diambilnya lagi segayung air, sabun dibasahi dan sisanya diguyurkan ke paha dan kaki lalu digosoknya. Makin lama terasa penisku yang mengecil. Kembali air mengguyur tubuh belakangku, sebanyak 3x. Aku keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di depan komputer, melanjutkan ngubek-ubek bokep. Air diguyurkan ke punggung dan bagian bawah badanku. ”Bapak nggak cuci tangan sekalian..di sini saja” tawar Tina. Pantatku diremas kuat-kuat.
