“Khawatir apa Bu “
“Tante saya kan pernah kena kangker payudara, saya khawatir .”
“Setahu saya . Film Porno Sadarkah kau? Kenapa aku jadi nakal begini ? Lalu dituntunnya aku menuju meja kerjaku. bukan main padatnya buah dada wanita ini. Syeni bergoyang bagai naik kuda . Kalo nelen udah engga sakit lagi”
“Perutnya ?”
“Udah enak”
“Syukurlah … Trus, apa lagi yang sakit ?”
“Itu Dok .. Wow ! “habis Dok”
Dia langsung berberes. “Yang mana Bu ya .” Kini aku yang kurang ajar. Bukan karena dadanya yang tetap menonjol walaupun dia berbaring, tapi seharusnya dia memakai baju yang ada kancing ditengahnya, biar aku gampang memeriksa. “Ehhhhfff”
Begitu Syeni keluar ruangan, Nia masuk. Entah dia merasakan getaran jari-jariku atau engga. “Ngaco . Sedaaaapppp ..” Rintihnya. Tak bisa diteruskan nih, reputasiku yang baik selama ini bisa hancur. syeni memelorotkan sendiri cup-nya …
Kini bulatan itu nampak dengan utuh.




















