Kedua rumah kosku itu pun kuserahkan pengelolaannya terhadap Dayu. Bokep Montok Dan Prima duduk di pinggiran bedku, agak merapat ke sisi kananku. “Boleh…ciumlah…” sahutku sambil mendekatkan bibirku ke bibirnya.Bibirnya menggamit bibirku, yang kusambut dengan cengkraman bibirku, lalu menjadi lumatan, lalu pelukan kami semakin erat. Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi handle pintu kamarku diputar. Nyatanya isinya seperti curhat Prima pada dirinya sendiri…. Aku pura-pura menguap. Tanganku berminyak-minyak, perutku juga berlepotan air mani anak tiriku, sehingga aku merasa perlu membersihkannya. Beberapa saat kemudian, aku dan kedua anak tiriku menyantap makan malam di ruang makan. Ketika pandanganku tertumbuk ke sebuah laptop di atas meja tulis, iseng-iseng kubuka serta kuaktifkan laptop itu. Apa yang bisa bunda lakukan supaya kamu jadi periang lagi ?”
“Saya…saya ini anak yang tak tau diri, Bunda.”
“Kenapa kamu bisa ngomong begitu ? Tapi sebagai wanita yang sudah punya jam terbang tinggi, tentu saja semuanya ini tak cukup bagiku. Dapatkah ia memberiku kepuasan batin seusai menjadi suamiku ? Katakanlah usaha suami baruku itu segala dikerjakan sendiri. Maka sengaja kumunculkan payudaraku
>