Aku segera menuju westaffel untuk mencuci muka, kulihat waktu menunjukan pukul 03.00 pagi hari. “gue ke kantor dulu, pulangnya mungkin agak kemaleman” ujar Nadia sambil mengenakan sepatu di ruang tengah. Bokep Mom gue becanda kok…,,” ujarku“beneran juga nggak apa-apa” sambung Nadia“nanggung gak sih rasanya kalo cuman gitu-gitu aja” lanjut Nadia memancing ku“terus maunya gimana?” tanyaku
“nggak ngerti-ngerti juga?” jawab Nadia“ngomongnya langsung aja, nggak usah berbelit-belit bingung gue” sambungku
“gue mau dientotin ama lo..beiby” balas Nadia sambil menarik bajuku. Tidak ingin terus dalam keadaan yang membuatku seperti orang bodoh itu, kulepaskan tanganku dari dekapannya dan pergi ke ruang kerjaku.Langkah kakiku menuju ruang kerja terasa semakin berat, Nadia sebenarnya hanya ingin memulai sesuatu yang baik, tetapi mungkin aku terlalu serius menanggapinya. Pernah terlintas di kepalaku untuk tidak menuruti kemauan kedua orang tuaku, tetapi apa lagi yang bisa kuperbuat untuk mereka selain menjalani pernikahan tanpa adanya hubungan rasa cinta sebelumnya. Akhirnya kami pun kelelahan dan tertidur. Ida menarik kepalaku mendekati vaginanya yang sudah basah sedari tadi.




















