Kemudian Om Bayu sejenak menghentikan jilatannya. Bokep Family Ih… baru kali ini aku merasakan yang seperti itu, rasanya halus, lembut, dan geli, bercampur menjadi satu. Nafasku tinggal satu-satu, aku hanya bisa mengangguk sambil tersipu malu. Melihat ekspresi mukaku itu, Om Bayu hanya tersenyum-senyum saja dan tangan kirinya memegang batang kemaluannya, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus bagian kepala kemaluannya yang kelihatan makin mengkilap saja. “Aahh… Oooomm…”, jeritku lirih. Kemudian dia mendekat dan berdiri tepat diantara kedua pahaku yang sudah terbuka lebar itu. Tangannya dengan gerakan sangat cepat mengocok-ngocok batang penisnya seolah ingin mengeluarkan semua spermanya tanpa sisa. Kedua kakiku dipentangkannya, sehingga kedua pahaku sekarang terbuka lebar. Aku tergolek lemas. Tangannya yang lain menahan bahuku sehingga aku tidak dapat berkutik. Melihat ekspresi mukaku itu, Om Bayu hanya tersenyum-senyum saja dan tangan kirinya memegang batang kemaluannya, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus bagian kepala kemaluannya yang kelihatan makin mengkilap saja.
