Kang Hendi memang sudah kerasukan. Takut, marah dan lain sebagainya bercampur aduk dalam dihatiku melihat kehadirannya di kamarku dalam keadaan setengah telanjang seperti itu.“Kang! Bokep Live wuiihh.. Sia-sia saja. Aku tak bisa membayangkan kalau istri pertamanya tahu keberadaanku. Aku tak berani lama-lama karena takut melihat tatapannya.“Neng..” panggilnya dengan suara parau.“Akang kasihan lihat Neng Anna. Sudah terbayang di benakku, setiap hari aku tinggal di rumah besar dan mewah (setidaknya untuk ukuran di kampungku), naik mobil bagus keluaran terbaru.Hari-hariku sebagai istrinya memang membahagiakan dan membanggakan. Bukankah perasaan ini yang kuimpikan setiap malam?Tanpa sadar dari bibirku meluncur desisan dan rintihan lembut. Ia lalu duduk di bibir ranjang sambil meraih tanganku dan membisikan kata-kata rayuan bahwa aku ini cantik namun kurang beruntung dalam perkawinannya. Aku terjebak di ujung ranjang. Kedua kakiku panjang dan ramping. Ia ersenyum penuh kemenangan. Menggerayang ke sekujur tubuhnya, bergerak perlahan namun pasti ke arah batangnya.
