Kubuat sikapku persis seorang remaja putus asa akibat problem rumah tangga menahun. Hampir setengah lusin dengan perbandingan yang tak jelas antara pria dan wanitanya.Felly akhirnya turun dari mobil dan berjalan ke arahku. Bokep Colmek Entah mengapa rasanya lain sekali tubuhnya malam itu. Itu saja. Terus terang untuk berdiri pun aku sulit saat itu. Seorang wanita tua berusaha berbicara denganku. Serong kiri kanan, cari di luaran. Yang jelas semenit kemudian ia telah kembali dan berusaha merangkulku. Kedua tangannya bertumpu di atas meja. Sambil menyingkap roknya yang pendek. Dicemberuti oleh si Indri. Setengah jam kemudian aku telah lupa bahwa aku sudah tidak ingin lagi bertemu dengan Felly. Dan kami pernah membicarakan hal itu.Jam 15.00 ditelan kesibukanku, aku telah melupakan Felly. Kulihat Oghe begitu menikmati tugasnya sebagai bartender. Kangen? Aku termenung sejenak berjongkok di depan mesin ATM itu.
