Aku males pulang jadinya. Bokeb Aku lihat ke arah batang kemaluanku dan kemaluan Mikha, tampak olehku batang kemaluanku baru setengah terbenam kedalam kemaluannya. Di antara teman-temannya, dia yang paling menonjol. Tangannya menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Namun hanya seperempat dari panjang kemaluanku saja kulihat yang berhasil terbenam dalam mulutnya. Di antara teman-temannya, dia yang paling menonjol. “Kemana?”
“Rumah. Dan berjanji untuk bertemu lagi lain waktu. Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?”. Harapan-harapan mereka, tanggapan mereka, dan pendapat mereka. Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti, dan Mikha pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang ke kiri, Mikha goyang ke kanan, bila kutekan pantatku Mikha pun menekan pantatnya. Kunikmati kecantikan wajahnya. Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti, dan Mikha pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang ke kiri, Mikha goyang ke kanan, bila kutekan pantatku Mikha pun menekan pantatnya.
