aku memeluknya erat & menggenjotnya dalam posisi berdiri. tapi aku sadar, hingga kapanpun bayangan kebejatanku takkan hilang dari tiap mimpi2ku. Bokepindo akupun meninggalkan Angel diruang tamu & menemui Maria diteras belakang rumah, “siapa ia?”tanya Maria. aku pulang kerumah…Angel menelpon tapi tak kujawab. aku dapat tahu mobil itu. tapi otak picik & kata2 indah dari mulutku akhirnya meluluhkan pendirianya, akupun melakukan serangan kedua & kali ini lebih dahsyat.sekarang televisiah yang menonton kami, iatas sofa empuk yang besar aku memulai pembalasan dendamku atas penolakan yang pernah ia lakukan. aku & Mariapun melakukan ritual seperti biasa dikamarku, tak berapa lama kami selesai ritual pertama terdengar bunyi bel rumahku. “dia temanku diorganisasi!” jawabku santai, “kamu suka ia ya?”tanyanya lagi, “yah ga tahu juga sih, mungkin iya mungkin ngga… sudahlah mending kamu pulang aja, ntar malem aku telpon” jawabku santai.Maria tertunduk iam tanpa expresi, lalu ia menuju kamar untuk ganti baju sedangkan aku kembali keruang tamu.
