Sarmadji berhenti sejenak. Bokepindo Dengan lembut dikulumnya jari-jari kaki Lisa, terus bibirnya menelusuri betis, dan terus menaiki paha sang dara jelita ini. Tubuh putih mulus dengan kulit yang masih kencang. Dan di saat peraturan bukan lagi pada nomor urut, melainkan suara terbanyak, membuat sang nyonya menjadi ketar-ketir. Dan memberi perintah agar Lisa melihat dari depan pintu ruangan.“Kita mulai dengan pembersihan seluruh tabir itu, Nyonya. Edan, orang kaya emang beda. Nyonya pasti bisa jadi anggota dewan tahun ini….Bukankah begitu yang nyonya inginkan?”
“Be..benar…Mbah Dukun. Lakukan perintah Mbah….” kata Mbah Sarmadji dengan nada tinggi. Perhitungannya, tak lama lagi, Sang Nyonya akan tidak mampu berdiri karena melayang di antara alam sadar dan bawah sadarnya.Setelah membaringkan mangsanya, Dukun Sarmadji meneruskan rangsangannya. Dua tangannya meraih dua payudara Dieta yang terayun turun naik.
