Selain hal itu, Pak Heru juga
puas karena diam-diam semalam berhasil menelikung Pak Wijaya dari belakang dengan menyikat anak
gadisnya.Sementara itu, sepeninggal A-mei, kedua pria itu membicarakan hal-hal ringan, mulai dari sepakbola,
urusan politik, dan lain-lain.Beberapa saat kemudian,“Papi aku pergi dulu ya. Bokep Cina Namun,
“Mau nanya apa sih Oom? Keduanya nampak simetri dan
segar menggairahkan. Namun kelakuannya…sungguh amit-amit!“Gimana Oom?” tanya A-mei lagi dengan polos. Sebagai rekan KKN ia betul-betul menguntungkan, namun sebagai musuh orang ini
amatlah berbahaya. Ia juga mendesah-desah tak keruan. Sementara A-mei mengeluarkan
rintihan-rintihan dan gerakan-gerakan tubuh pertanda kalau ia juga menikmatinya. Membuat A-mei mendesah-desah semakin keras. Melihat reaksi gadis itu yang tak melawan, langsung dilumatnya bibir
gadis itu yang sama sekali tak melawan, hanya memejamkan mata saja. Pria itu jelas orang
Jawa asli berkulit sawo matang agak gelap. “OK, OK. Pak Heru melihat celana dalam
gadis itu jadi semakin basah. Hehehehe.”
“Oh, baik, baiklah kalau begitu.”“Memang kita harus memberikan tauladan kepada masyarakat, Pak,” kata Pak Heru.
>