Tapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum dengan penuh arti.“Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kita bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?” ucap Tanteku sambil menarik tangan Bu Lina ke arah kedua dadanya yang terbuka.“Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tanteku lagi, kali ini tangannya melambai ke arahku. Aku cepat-cepat menangkapnya dan sedikit ragu untuk menelannya.“Her, sudah Her.., Tante sudah puas nih..! Bokep JAV Dengan buas sekali mereka saling berciuman bibir, berebutan untuk menelan air kenikmatan punyaku. Setelah aku angkat-angkat barang ke dalam rumah, aku pun lalu pamitan mau pulang kepada Tanteku. Kemudian dari laci lemari diambilnya uang seratus ribuan, dan diberikan kepadaku, “Untuk rahasia kita..!” katanya.Sampai saat ini lebih dari 2 tahun aku bekerja di toko Tanteku, dan hubungan badanku dengan Tante Ima dan Bu Lina masih berlangsung. Tanteku sangat menikmati dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya memegang kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.Karena terkejut atas kedatanganku, maka keduanya pun berhenti dengan memperlihatkan wajah sedikit malu-malu.




















