“Pah, kamu masih mau denger Mamah nggak?” Ningsih berkata lagi. “Pah, Mamah interlokal nih, jadi mesti menghemat, Mamah kan isteri pegawai kecil, mesti ngiNing, masih mau dengar nggak?”
“Iya, iya, aku masih dengar kok, terus saja ngomong, aku dengerin”, kataku sekenanya. Bokep Korea uuughh… genjot terus Paah”, Aku tekan penisku sekuat-kuatnya sampai tembus semuanya ke lubang paling dalam vaginanya sampai terasa mentok. Aku minta Ningsih menghentikan hisapannya dulu, kalau tidak rasanya spermaku sudah mau muncrat di mulutnya. cabut dulu ya Maahh…” Ningsih setuju dan segera telentang kembali. Kuminta Ningsih menungging setelah kucabut penisku. “Ning….” kataku pelan ketika mobilku keluar pintu toll. Aku janji untuk datang hari Jumat sore dengan kereta Parahyangan dan menginap di Hotel Kumala Panghegar. Apa khabar sayang? “Cepeeet dooong yaang aach Mamaah capeee”, katanya dan akhirnya… “Ooogghh..
>