Mbak Narsih menggelinjang dan mendesis. Seperti aliran listrik, menjalar ke celanaku terasa juga kedutan kedutan liar di yang semakin terasa. Bokep Tobrut Lalu getahnya kuusapkan ke tangan Mbak Narsih yang melepuh. wajah cantiknya ketika menangis sambil berkata, kamu baiiik Kun. Panas. jawabnya ketus. Tanpa disuruh aku ikut mengupas bawang, memetik sayur dan menyiapkan bumbu yang tadi kubeli. Tak ada lagi wanita galak, yang ada wanita cantik yang pernah aku raba seluruh tubuhnya. perasaan sudah bersih banget, kenapa disuruh menyabuni terus. Keadaan dia, dua tangannya nyaris nggak bbisa pegang apapun. Ya, sudah aku makan sendiri saja. dia tersenyum. Aku tidak begitu akrab dengan Mas Pras, karena memang jarang bertemu. Sakit telinga dan hatiku mendengar perintahnya yang kasar. Lalu Mbak Narsih membalikkan badan, membelakangiku. tusuk yang dalam..dalam.dalam.ahhhhh
Kini gemeretak gigiku sudah hilang, tetapi keringat membanjir luar biasa. Cepat kuambil keset di ruang tamu, kubasahi dengan air cucian dan kututupkan ke kompor yang menyala itu.
>