Santi kadang masih menolak uang pemberianku, tetapi kalau aku lagi ada obyekan kecil, kupaksa dia untuk menerimanya. Bokep India Siang-siang kok sudah pulang?” tanyaku. Setelah beberapa lama ia menghentikan aksinya dan berbaring telentang. “Kebetulan ada kamu. Dijilatinya lubang kencingku, sedang tangannya memegang dan mengocok batang penisku kemudian memijat-mijat buah zakarku.“Hhmm.. Seperti biasanya ia mengenakan celana dan bra hitam transparan sehingga apa yang ada di baliknya terlihat membayang. Ketika berjalan dalam sebuah gang sempit, kulihat dari belakang sepertinya Santi. Dengan perlakuan yang sama seperti kemarin ia melayaniku. Jangan.. Setelah bra-nya terlepas, kurems-remas payudaranya dari bagian bawahnya. To.. Baru aku ingat”, jawabnya, “Mau ke mana?” sambungnya. Emangnya apa bedanya?” tanyaku.Ia tersenyum saja. Kamipun masuk ke dalam kamar. Ia hanya menggerinjal dan berkata”Sabar dulu Mas, nanti saja”. Kulihat sudah mulai membesar tidak sabar untuk menembakkan pelurunya.Selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dengan berlilitkan handuk. Waktu itu aku masih kuliah.
