“Aaa..Mamang nakal! Bokep Montok Duhhh!!! Ia menyodorkan sebotol air mineral kepadaku sambil cengar-cengir. Buktinya benda perkasa itu masih ngacung keras sekali. Benar sekali apabila mbak Narti mengumpamakan mang Gimin bagai seekor kuda tua yang liar. Susah sekali ternyata. Apakah aku malu mengakui perasaanku kepadanya? Sabrinaaa benciiii..benciiii!! Walau non ndak mau mamang nikahi rasanya mamang sudah bahagia. Aku dapat merasakan hembusan napasnya yang memburu karena dada tuanya di sesaki nafsu birahi. Setelah lewat satu minggu aku-pun sembuh total. Sedangkan kakak tinggal berdua di sana, kan?”
“Akh! Bila tersentuh rasanya geli bukan main. Sejak dulupun menganggap persahabatan kita lebih dari sekedar teman”
“Sekalipun aku adalah seorang gadis liar yang memiliki latar belakang yang berbeda denganmu?”
“Rinnn.Aku menyayangimu. Mereka juga mengabari mami perihal itu sehingga mami mengomel di telpon kepada mang Gimin. Tapi.. Itu adalah ledakan dari bom Nuklir mini.
