Setelah dekat dan melihatku, mereka bersorak-sorak ramai mengejekku dengan kata-kata kotor. Nyonya Hana lalu mendekatiku. Bokep Montok Tapi aku tidak dapat menolak. Namun tentu saja aku tidak dapat makan seperti orang biasa. Aku benar-benar merasa seperti di neraka. Tanpa diduga, si sopir memperlambat laju mobilnya di dekatku untuk memberikan kesempatan kepada teman-temannya mengejekku dan mengolokku di depan para gadis itu.Jarakku dengan mobil itu hanya sekitar 3 meter karena memang jalan raya kecil itu tidak punya bahu jalan yang cukup lebar. Setelah puas menatap keadaanku, Nyonya Hana tidak memberiku pakaian, tetapi langsung menyuruhku untuk masuk ke mobil dan membawaku kembali ke villa. Dia lalu mengangkat kedua kakiku ke atas dan kemudian ditekan dalam keadaan mengangkang ke arah dada. Rasanya sakit sekali. Kini aku semakin tidak berdaya. Kedua tanganku terikat ke atas dan kakiku pun sedikit terangkat ke atas, sehingga aku hanya dapat bertumpu pada ujung jari-jari kaki.Nyonya Hana lalu mengambil cambuk dan mencambuk tubuhku sekitar 30 cambukan keras. Bahkan lebih rendah dari anjing piaraannya.Setelah makan, aku kembali dibimbing oleh
