Dia sudah dalam lapis keempat. Bokep Arab Selama ini Bra-nya-lah yang membuat ia seperti mempunyai dada kecil. Hari itu ndak ada ayah dan ibu. Berhasil juga ternyata kepada pembokat sendiri. “Mbak, apakah mbak cinta aku?”, tanyaku. Kalau mengerti mengangguklah!”, kataku. Denok duduk di sofa sambil menatap dengan tatapan kosong lagi. Kalau tidak bisa ya udah”, kataku. Aku menghentikan aksiku. Sial, bikin aku berdebar-debar aja. Toketnya biasa saja sih, wajahnya juga ndak jelek-jelek amat. Mbak Ratih tak beranjak dari papan spiral itu. “Ini jujur?”, tanyaku. kalau korban sudah menyetujui, selanjutnya tinggal dari ucapan dan perintah kita saja, sampai ia benar-benar dalam kekuasaan kita. Ia mengulum penisku seperti permen, sambil tangan kirinya mengocoknya. “Belajar dari mana?”
“Dari internet, belom dicoba sih tapi boleh dong kalau kakak jadi orang yang dicoba”, kataku. Kubenamkan lama di dalam sana, Denok memelukku.
