“oouhh…ouuhh…shhh”, aku merintih dan mencoba menggigit bibir agar rintihanku tak terdengar nyaring. Bokep Rusia Perlahan bangkit dengan tertatih, vaginaku terasa perih, lalu melihat tubuhku di depan cermin besar di depan tempat tidur Randy . Dia menceritakan bagaimana prestasi Randy menurun dan jarang kuliah. Oke mah…Randy akui kalau sering bolos kuliah, tapi bukan karena jadi pecandu. Kurasakan aku agak susah bernafas, dan kurasakan sebuah benda memasuki mulutku. Tadinya ingin kubanting gelas itu, tapi aroma sperma dan sex yang memenuhi mulut dan hidungku membuatku memerlukan kopi itu guna menghilangkan sisa-sisa aroma amis di seputar wajahku. Seluruh tubuhku sakit, semua persendian dan ototku sakit. Aku masih sangat terguncang dengan peristiwa pemerkosaan terhadap diriku pagi itu. Remasan-remasan kasar menjamahi payudaraku, diikuti ciuman-ciuman hangat di wajah dan bibirku. “Ya udah, kamu pergi kuliah sana, mama mau mandi, setelah itu munkin akan jalan-jalan ke Malioboro sampai sore, nanti mama sms kalau perlu dijemput”, ujarku. Masing-masing adalah batang kemaluan dari dua pria asing di kanan kiri ku.
