Mau Masuk Ke Indonesia, Ya?

Aku tetap bertahan di tempatku berdiri, tetap menyaksikan anak laki-laki penjual kantong plastik di dekat tiang lampu merah yang juga masih berjualan. Bokep Arab Dia menjajakan kantong-kantong plastik hitam itu ke setiap pengendara yang singgah karena lampu merah. Siapalah aku, aku hanyalah tiang listrik yang mengadu nasib di jalan raya.,,,,,,,,,, Tidak tampak rasa takut dalam dirinya. Pikiranku mendadak kacau. Aku serius soal ini. Anak itu kembali menyodorkan jualannya, tapi kini cara berdirinya kurang stabil. Hingga beberapa gerombolan anak datang menghampiri anak laki-laki itu. Adakah yang lebih tabah dari aku? Kisah-kisah miris semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari. Pikiranku mendadak kacau. Mereka kemudian pergi ke tempat yang dituju. Anak laki-laki yang berjualan itu malah tersenyum. Aku tidak mempermasalahkan orang-orang yang sering berjalan dengan lagak, atau orang yang kadang singgah mengencingiku, atau ketika aku jadi bahan lelucon karena sebuah mobil milik pejabat menabrakku. Orang-orang di jalan raya memang selalu lucu. Ketika matahari bersinar, aku menggosong. “Beli ini, Pak, beli ini, Bu,” kata anak laki-laki itu.

Mau Masuk Ke Indonesia, Ya?