Aku pun menghampirinya dari balik batu besar yang memisahkan kami. “A Sui, panggilku, kamu tak ada masalah kan?”, teriakku lirih karena takut didengar orang kampung, padahal dari sungai ke pemukiman desa sebenarnya berjarak hampir 1 km. XNXX Jepang Kami segera larut dalam suasana, meskipun aku masih mencoba menahan diri. Dengan lembut aku menyibakkan rambutnya sambil menghalau lembut pasir yang tersisa di pipinya yang berlesung pipit.A Sui bergumam sambil merebahkan kepala ke pangkuanku, aku bertanya tentang hal yang baru saja dikatakannya, tetapi dia hanya tersenyum penuh misteri sambil mendongak menatap mataku. Dari sana aku mengambil foto A Sui dengan silhouette senja temaram. Lalu aku bergegas menghampirinya. Aku cuma bisa menghiburnya sambil menariknya ke pelukan hangatku. Kini sudah pukul 06.45 tetapi A Sui belum juga menyelesaikan ritualnya. Bila kita tak berjodoh, biarkan kita berjodoh di kehidupan berikutnya saja”, katanya manja.
