Kalau tiap pagi sarapan sex seperti ini, bagaimana aku konsentrasi di sekolah? Aku naik tangga dengan jantung berdegup kencang, akhirnya sampai juga aku ke dalam kamarku yang kulihat sudah rapi, pasti Sulikah yang merapikan. Bokep Montok Tiba tiba aku teringat penis Wawan yang pasti masih belepotan sperma yang bercampur cairan cintaku. Tak sekeras punya Wawan memang, tapi masih keras untuk ukuran orang seumur pak Arifin. Mereka bertiga akhirnya duduk mengatur nafas mereka yang masih memburu. Kurasakan tubuhku dibaringkan di salah satu ranjang mereka, dan penis Wawan sudah terlepas dari vaginaku.Aku membuka mataku, untuk melihat giliran siapa berikutnya. Apalagi Wawan dan Suwito ikut menyusu pada payudaraku dengan remasan remasan kecil.“Aduh… oooh…”, erangku antara sakit dan nikmat. Tiba tiba aku teringat penis Wawan yang pasti masih belepotan sperma yang bercampur cairan cintaku. Tapi kini aku bisa lebih cepat beradaptasi, dan mulai mengimbangi genjotan sopirku ini. Tiba tiba aku teringat penis Wawan yang pasti masih belepotan sperma yang bercampur cairan cintaku. Aku juga kembali ke kamarku, mempersiapkan diri ke sekolah.




















