Kuraih kamera yang masih di tangan kanannya kemudian kuberikan kepada istriku. Kucumbu istriku dari mulai bibir, pipi, leher, dan buah dadanya. Bokep Arab mau Mas”, katanya.Setelah kenalan sebentar dan saling tukar nomor telepon, kulanjutkan perjalananku setelah mengisi bensin sampai penuh. Kuteruskan permainan burungku dengan lebih leluasa. Kemudian muncul erangan panjang diikuti denyut-denyut dari lembah sorganya. Istriku akhirnya tahu kalau maksudku yang utama hanyalah ingin ‘berkenalan’ dengannya. Kini tamuku tampaknya sudah menguasai keadaan, ia dengan leluasa mengintip kami dari lensa kamera dari segala sudut. Ia pun segera duduk, sejenak dari raut wajahnya tampak keraguan terhadap situasi yang telah dialaminya. Suaranya enak didengar, tapi aku tak menyimaknya. Kedua tangannya kini ternyata sudah berani membalas memelukku. Dua bukit yang cukup segar terbungkus rapi dalam BH yang pas dengan ukurannya. Kulitnya putih, bersih dengan postur badan yang cukup indah.
