Dengan segera ku lepas selimut itu, entah karena panik, tanpa sadar aku telanjang di depan anak lelakiku itu, memakai satu persatu pakaianku, Randy menatap tubuhku dengan jengah sesekali menunduk. Bokep Indo Jawabnya lemah. Kurasakan tubuhku melayang ringan, menuju awan putih yang selembut kapas. Wajahnya sedikit memucat, tampak di depan cermin meja rias. Aku tak perduli lagi jika harus melayani 1 lelaki lagi, pikir alam bawah sadarku yang masih dalam pengaruh zat perangsang itu. Aku seolah tak memperdulikan tubuhku yang telanjang di hadapan pria asing yang baru saja menggauliku dengan paksa. Kos-kosan itu ternyata berisi rekan satu profesinya. Keluaarr!!” teriakku masih dalam keadaan shock. Seseorang melap wajahku, menyeka sisa-sia sperma yang hinggap tadi, lalu melap permukaan vaginaku, ternyata si pemerkosa pertama tadi, dan kurang ngajarnya ia menggunakan celana dalam untuk melakukan hal itu. Aku masih sangat terguncang dengan peristiwa pemerkosaan terhadap diriku pagi itu. Seluruh tubuhku sakit, semua persendian dan ototku sakit. Benar ia nyambi sebagai fotografer, namun salah satu kliennya, seorang wanita setengah baya, dialah yang membawa Randy
