Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini!” Jawabku masih dengan nada tinggi.Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala dalam-dalam. Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada.“Ummi… Ummi, bagaimana Abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini?” ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala. Bokep Family Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan. Padahal Rasul telah berkata: “Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya.”Sedang aku? Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Abi belum bisa sabar seperti Rasul. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Dug! Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh isteri zuhud (**) dan ‘iffah (***) sepertimu? Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. Abi belum bisa sabar seperti Rasul. Sampai-sampai kemana-mana ia pergi harus bersandal




















