Tubuhku semakin sensitif dan haus akan sentuhan. Bokep Hot Daguku terangkat tinggi. Sesaat kuterdiam kembali. “Nggak apa-apa aku juga, kita ke atas yuk!” ucapku. Tubuhku semakin sensitif dan haus akan sentuhan. Rian memang mantanku yang agresif. Karena setiap tancapan aku mendesah karena merasakan nikmat.Beberapa saat kemudian kurasakan banyak cairan yang menyembur dari milik Rian. Kulihat Rian menghampiriku lagi. Dan tak lama kemudian tubuhku kali ini dirangkul oleh Anto. Mataku setengah terpejam dan kadang-kadang tubuhku goyang karena tak tahan merasakan nikmat. Terlintas di pikiranku berharap mendapatkan yang lebih lagi. Kedua tangannya menggerayangi buah dadaku. Kuarasakan kemaluanku basah. Kurasakan tak ada semburan.Karena sudah malam akhirnya kami jalan keluar bertiga. Lalu kutelan dan entah mengapa malah membuatku tambah terangsang. Perlahan ia masukkan ke anusku yang sudah terangsang, basah dan longgar karena jemarinya. “Rin, itu kamu empuk ya,” sahut Anto sambil menggoyangkan punggungnya yang tertempel dadaku sehingga bergesekan.




















