Pelayan café juga tiba di muka kami, yang tidak kalah sexsi dan cantiknya dari Ramah memakai rok mini di atas lutut. Bokeb Ramah menjawab ia, tapi dia udah mau pulang bang, abang datang ya ? aku tunggu Ramah tidak ada kawan, cepat donk bang. Aku jawab “kayaknya hujannya ini lama tante”. Akupun tidak tinggal diam untuk melacak mangsa tulisanku luput sampai disitu. Kalau kuceritakan kehidupan aku mungkin satu malam ini belum selesai. Nanti sakit, inikan masih hujan…! Tangannya yang mulus, lembutnya belain penuh dengan rasa sayang. Saat tubuh Roni peling bawah menekan milikku terasa nyeri dan sakit. Desakan ini aku tidak mudah terpengaruh, karena takut ada kejadian yang tidak di inginkan nanti.Kurang lebih 30 menit hari hampir pagi jam 4.23 Wibb aku menghubungi Ramah melalui ponselnya. apa memang wartawan seperti itu ? Ramah memang nakal, mau tahu aja apa isi dalam tas aku.
