“Engga tahu dong, Mas. Vidio Porno Aku masih menebar pandangan lagi jangan-jangan ada yang lebih bagus terlewat dari penelitianku.“Sama saya aja Mas, nanti ‘dibody’ sebelum main, mau karaoke juga boleh,” kata pengawalku tiba-tiba. Aku jadi tertarik sama omongannya. Diletakkannya batang penisku di belahan dadanya, lalu di”uyek”. “Buka semua dong,” pintaku. “Entar deh …”
“Si Anu pijitnya enak, Si Itu servicenya jago, Si Ini mainnya yahut ….” katanya berpromosi. Mulutku langsung menuju belahan buah dadanya. Dia “berselancar” di atas tubuhku. “Silakan pilih,” katanya sambil menutup kaca nako itu. Jawab ya?). Susah digambarkan. Lalu menyambar handuk dan ke kamar mandi. Kadang Aku menghentikan gerakan liarnya, sekedar mengambil nafas panjang. “Servicenya apa aja?” akhirnya aku nanya ke Si Besar, tapi mataku masih ke ruangan. Aku masih menebar pandangan lagi jangan-jangan ada yang lebih bagus terlewat dari penelitianku.“Sama saya aja Mas, nanti ‘dibody’ sebelum main, mau karaoke juga boleh,” kata pengawalku tiba-tiba.
